Biografi Al-Imam Malik
Nama dan
Nasabnya
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin
Anas bin Al Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Al Harits Al Ashbahiy
Al Humairiy. Nasabnya berakhir pada Ya'rib bin Yasyjub bin Qaththan.Datuknya
yg juga bernama Malik bin Anas termasuk seorang tabi'in besar dan salah satu yg
ikut memikul Khalifah Utsman ke kuburnya. Kakek dari nya,
Anas, adalah seorang sahabat agung, yg selalu mengikuti Rasulullah SAW dalam
semua peperangan kecuali perang Badar. Ibunya bernama Al Aliyah binti Syariek Al Asadiyah.
Namun, ada juga yg mengatakan ibunya adalah Thulaihah, bekas budak Ubaidullah
bin Ma'mar.
Kelahiran
Dan Dibesarkan
Imam Malik ra. lahir di Madinah Al Munawaroh pada tahun 95 H. Disana
beliau menulis kitabnya Al-Muwaththo'. Beliau menimba ilmu dari 100 orang guru
lebih. Beliau meriwayatkan hadis dari sejumlah besar Tabi'ien dan Tabi'ut
Tabi'ien, diantaranya : Nafi' bekas budak Ibn Umar, Ibn Syihab Az Zuhri, Abu Az
Zanad, Abdurrahman bin Al Qasim, Ayyub As Sakhtiyani, Yahya bin Sa'id Al
Anshari, Aisyah binti Sa'ad bin Abi Waqqash, Zaid bin Aslam, Humaid Ath
Thawiel, dan Hisyam bin Urwah.
Sebaliknya, tidak sedikit guru-gurunya yg meriwayatkan hadis dari beliau
sesudah itu, seperti Az Zuhri dan Yahya bin Sa'id Al Anshari. Cukup banyak
perawi yg meriwayatkan hadis dari beliau. Al Hafidh Abu Bakar Al Khatib Al
Baghdadi menulis sebuah kitab tentang para perawi yg meriwayatkan dari Imam
Malik. Dalam kitab tersebut, Al Baghdadi menyebutkan hampir 1000 orang perawi.
Diantara tokoh2 yg meriwayatkan hadis dari beliau : Sufyan Ats Tsauri, Abdullah
bin AL Mubarak, Abdurrahman Al Auza'i, Abu Hanifah, Asy Syafi'i, dll.
Kedudukannya
Para Imam
dan Ulama yg berkomentar tentang Imam Malik ra.:
a. Asy
Syafi'i : Apabila ulama disebut, maka Malik adalah bintangnya.
b. Ibn Mu'in
: Malik termasuk hujjah Allah atas makhluk Nya.
c. Yahya bin
Sa'id Al Qaththan : Malik adalah amirul mukminin dalam bidang hadis.
d. Ibn
Hibban : Malik adalah orang pertama yg memilih para tokoh ahli fiqh di Madinah,
menghindari orang yg tidak terpercaya (tsiqoh), tidak meriwayatkan kecuali yg
shahih, dan hanya menceritakan dari orang yg terpercaya.
Ada sebuah hadis yg
diriwayatkan oleh Tirmidzi, yg bebunyi:
"Nyaris orang-orang memukul perut unta untuk
mencari ilmu, tapi ternyata mereka tidak menemukan seorang pun yg lebih alim
dari orang alim Madinah" (hadis ini hasan menurut Tirmidzi) Ibn Unayah
berkata bahwa orang alim madinah tersebut adalah Malik.
Al-Muwwaththo'
Imam Malik menulis kitabnya Al-Muwwaththo' selama 40 tahun. Selama kurun
waktu tersebut, kitab itu ditunjukkan ke sekitar 75 orang ulama fiqh Madinah. Asy Syafi'i
berkomentar tentang Al Muwwaththo' Malik :Di muka bumi ini, tidak ada satu kitab
pun - sesudah Kitab Allah - yg lebih shahih daripada kitab Malik.
Al Muwwaththo' memuat 6000 hadis musnad (sanad bersambung sampai ke Nabi
SAW/ Marfu'), 222 hadis mursal (sanad hanya sampai sahabat), 613 hadis mauquf
(sanad hanya sampai tabi'ien), dan 285 makalah Tabi'ien. Wallaahu a'lam bishshowab.
Fatwa dan
nasihat beliau agar berpegang teguh pada Sunnah Nabi
Diantara
lain :
- "Saya hanyalah seorang manusia,
terkadang salah terkadang benar. Oleh karena itu, telitilah pendapatku. Bila
sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah maka ambillah, dan bila tidak sesuai
dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka tinggalkanlah."
- "Siapapun boleh diambil dan ditolak
perkataannya, kecuali Nabi shallalhu'alaihi wasallam sendiri."
- Ketika ditanya
tentang Allah bersemayam di 'arsy beliau menjelaskan "Al-Istiwa adalah
sudah dimaklumi maknanya. Adapun kaifiyahnya tidak dikenali. Mengimaninya
adalah wajib dan Mempertanyakannya adalah bid'ah."
- Beliau termasuk
bahagian dari sanad-sanad emas hadits-hadits Al-Imam Bukhary selain Imam Nafi'.
- Al-Imam Syafi'i
murid besar beliau sebagai perhargaan yang tinggi kepada Imam Malik , beliau
mengatakan "Imam Malik adalah bahagian dari hujjah Allah di muka bumi"
- Kemudian mengenai
Kitab Al-Muwatha' telah banyak disyarahkan oleh para 'ulama generasi berikutnya. Dan yang paling
mu'tabar adalah Tanwirul Hawalik karya Al-Hafidz As-Suyuthi . Yang di dalamnya
hadits-haditsnya ditakhrij kembali oleh Al-Hafidz Ibnu Abdil Bar.
Beliau Imam Malik ra. memberikan nasihat "Rasulullah
shallahu'alaihiwasallam telah wafat dan sesungguhnya urusan (agama) ini telah
selesai dan sempurna.. Maka seyogyanya bahwa kamu mengikuti akan atsar-atsar
Rasulullah shallahu'alaihiwasallam dan janganlah kamu mengikuti pikiran orang,
karena sesungguhnya bila pikiran (pendapat) orang diikuti , datang orang lain
yang lebih kuat pikirannya daripada kamu, lalu kamu mengikuti pikirannya, maka
tiap-tiap kali datang seseorang yang mengalahkan kamu, kamu mengikuti kepadanya. Aku memandang
demikian ini tidaklah sempurna, bila tidak mendapatkan kejelasannya, barulah
kita bertanya pada ahlinya.
Kemudian fatwa beliau yang lain yang merupakan cemeti bagi para pembuat
dan pelaku bid'ah dalam urusan agama adalah "Barangsiapa mengada-adakan
satu bid'ah di dalam islam, yang ia memandang bid'ah itu baik/hasanah, maka
sesungguhnya ia telah menyangka bahwa Muhammad telah berkhianat akan risalah
Allah, karena sesungguhnya Allah telah berfirman. Pada hari ini Aku telah
menyempurnakan bagi kamu agama kamu" Maka apa-apa yang tidak jadi agama
pada hari itu, tidaklah menjadi agama pada hari ini."
Wafatnya
Beliau hidup
selama 84 tahun, wafat pada tahun 179 H dan dimakamkan di Baqie.
Maraji'
siyar
a'lamin nubala, karya ad-dzahabiy, muassatur risalah Beirut, cet ke 8
al-muwatto,
karya imam malik, daarul fikr Beirut,
cet ke3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar