assalamu'alaikum sahabat baca semua terimah kasih atas kunjungan sahabat semua

Sabtu, 05 Maret 2016

Abu Hanifah ~ Nu'man bin Tsabit ~


IMAM ABU HANIFAH AN-NU'MAN BIN TSABIT

Nasab dan kelahirannya

Nama lengkapnya adalah Abu Hanifah an-Nu'man bin Tsabit bin Zautho.Dia dilahirkan di kota kuffah pada 80 Hijriyah{699 M},ia adalah putra Tsabit seorang keturunan Persia yang lahir di kuffah,kakeknya Zautho,memeluk islam dan mengenalkan Tsabit anaknya kepada Ali bin Abi Tholib yang mendoakan kegemilangan keluarga itu,akhirnya terwujud dalam sosok Imam Abu Hanifah.
Tentang asal-asul nama Abu Hanifah ini,telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama,dimana sebagian mengatakan bahwa kata Hanifah itu diambil dari kata al-hanf yang berarti al-mail [ cenderung ],Akan tetapi pengertian yang dimaksud adalah orang yang mentauhidkan Alloh dalam ibadahnya.Dipanggilnya An-Nu'man bin Tsabit dengan nama panggilan Abu Hanifah di karenakan beliau banyak melakukan ibadah dan taqarub kepada Alloh.Sedang menurut sebagian lagi bahwa kata hanifah berarti ad-dawat[tinta]yang berasal dari bahasa Iraq.Adapun yang menyebabkan beliau dipanggil dengan nama panggilan Abu Hanifah dikarenakan kebanyakan waktu beliau digunakan untuk menulis yang nota bene memerlukan tinta.
Beliau mendapat gelar sebagai Imam Ahlu ar-Ra'yi dikarenakan beliau banyak menggunakan akal{rasio}dan Qiyas {analogi}dlam memecahkan masalah-masalah syariat {agama} yang tidak ada Nash hukumnya,baik dalam Al-Qur'an maupun dalam hadits.
Abu hanifah dikenal dengan wajah yang tampan dan ceria, fasih bicaranya, dan santun tutur katanya, tidak terlalu tinggi, tidak juga terlalu pendek sehingga enak dipandang mata.Suka berpenampilan rapi, wajahnya ceria, dan gemar memakai wagian.
Imam Abu Hanifah kehilangan ayahnya semasa kanak-kanak.Ibunya terus hidup sampai hari tuanya.Ia menghormati dan mengabdikan diri dengan penuh kesetiaan.
Abu Hanifah adalah orang yang pertama meletakkan dasar-dasar fiqh dan mendapat julukan seorang Imam Mujtahid yang besar {Imamul A'dzam} karena mempunyai wawasan yang luas tentang keislaman.
Imam Malik mengatakan tentang Abu Hanifah:"Seandainya dia mengatakan bahwa ditanganmu adalah emas, niscaya engkau akan membenarkannya karena alasannya yang tepat dan mengikuti pernyataannya".
Abu Hanifah memang dikenal para ulama saat itu sebagai seorang ulama yang mempunyai hujjah yang kuat dan tangkap yang cepat, cerdas dan tajam wawasannya.
Imam Abu Hanifah mengalami pemerintahan sepuluh khalifah bani Umayyah,termasuk umar bin Abdul Aziz yang bertahta ketika Imam berusia 18 tahun.Beliau juga melihat dua khalifah Abbasiyah,Saffah dan Mansur.Tiran Hajjaj bin Yusuf yang terkenal penindasan bengis kaum muslimin itu,mati ketika Imam Abu Hanifah berusia 15 tahun.

Pendidikan beliau

Abu Hanifah banyak menggunakan waktunya untuk belajar agama,terutama pada mereka yang hidup pada masa Umar dan Ali seperti hammad bin sulaiman,Ibrahim an-Nakhai,Abdulloh bin Mas'ud dan Abdulloh bin Abbas.Demi mengejar ilmu-ilmu ilahi Abu Hanifah merantau sampai ke Hijaz,makkah,dan Madinah.Dalam pengembaraannya ia bertemu Anas bin Malik,Sahal bin Saad dan Abu Tufail bin Ibnu Wailah.
Semasa orang-orang Arab.Ia juga disebut sebagai kota Ali.Disini tinggal lebih dari 1000 pengikut Nabi,termasuk 24 orang yang ambil bagian dalam perang Badar.kota ini pemerintahan Sulaiman ,ketika pendidikan menerima perlindungan negara,rakyat menunjukkan minat belajar.Abu Hanifah mengembangkan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan agama.Suatu cerita yang menarik dituturkan mengenai awal masa belajarnya,pada suatu hari,ketika ia melewati Bazzar,ia berjumpa dengan Imam Syebi,seorang ulama Kufi yang terkenal,kemudian menanyakan kemajuan pengetahuan sastranya.Waktu menerima jawaban yang negatif Imam Syebi merasa sayang.dan menasihati Hanifah muda untuk menggunakan waktu belajarnya dengan sungguh-sungguh.imam Abu hanifah menerima nasihat itu dengan tulus dan belajar dengan khusyuk.Ia segera menumpuk ilmu pengetahuan dalam ilmu ketuhanan dan ilmu umum.Pada waktu itu sastra,fiqh dan hadits merupakan mata pelajaran yang diajarkan.Pergaulan dengan orang-orang Persia,Suriah dan Mesir yang berilmu meluaskan cakrawala studi-studi Arab.Filsafat dan Mantiq {logika} memasuki bidang ajaran agama,yang diberi istilah "kalam".Abu Hanifah yang dianugerahi ketajaman berfikir dan kecerdasan luar biasa menjadi sangat terkenal dalam menerjemaahkan dan mengungkapkan ajaran-ajaran agama.Hammad adalah salah seorang Imam terbesar pada masa itu dan memiliki sekolah terbesar pada masa itu di Kufa.Abu Hanifah mengikuti sekolahnya ini.Hammad terkesan kecerdasan,ketajaman,pandangan dan daya ingatnya yang luar biasamurid baru ini.Ia segera menjadi murid kesayangannya.Karena rasa hormat yang sangat terhadap gurunya yang berilmu ini,Abu Hanifah tidak membuka perguruan sendiri selama Hammad masih hidup.Padahal kedudukannya sebagai seorang ahli hukum khusus menungkinkan hal itu.
Makkah,Madinah,Kuffah dan Basroh adalah pusat-pusat terkenal tempat berguru pada masa itu.Para Sahabat Nabi yang dimuliakan dan kaum muslimin yang terhormat bermukim dikota-kota ini dan membanggakan lingkungan sastra mereka.kufa dibangun pada masa Khalifah Umar dan merupakan tempat perantauan menjadi pusat hadits yang termasyhur,dan Imam Abu Hanifah mengambil kesempatan penuh dari kehadiran para Muhaddits-guru hadits- termasyhur dikota itu.Menurut Abul Mahasin Syifai,Imam Abu Hanifah mempelajari hadits dari 93 guru.Ia mengikuti kuliah-kuliah Ata' bin Ali Rabah dan Imam Akrama,yang termasyhur sebagai guru-guru hadits,Sebaliknya mereka menghargai tinggi Abu Hanifah.Imam Abu Hanifah juga menimba ilmu dari Anas bin Malik,Abdullah bin Abu Aufa,Sahal bin Saad,Abu Thufail Ibnu Wailah.
Imam ini pergi ke Madinah pada tahun 102 H untuk melanjutkan menuntut ikmu pengetahuan,dan mengikuti pelajaran dari tujuh ahli ilmu ketuhanan yang tinggi.
Imam Abu Hanifah memepelajari Hadits lebih dari 4000 orang.Adalah karena kepercayaan pada Imam Abu Hanifah, maka ia meninggalkan murid dalam jumlah yang terbesar pada didunia islam.Diantaranya terdapat Qadhi Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan bin Farqad Asy-Syaibani, Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Auza'i,Zafr bin Al-Azil bi Qais,Al-Hasan bin Ziyad Al-Lu'lui,Imam Muhammad,Hafidz Abdur Rozak,Abdulloh al Mubarok,Abu neem Fazal dan Abu Asim yang memperoleh kemasyhuran yang luas dimasa mereka.
Sebagai seorang ulama', Imam Abu Hanifah juga tidak lupa menulis karya ciptanya agar dapat diwariskan pada generasi sesudahnya, diantara tulisnnya adalah:Ar-Risalah,Al-'Alim Wal Muta'alim Al-Fiqhul Akbar.
Ia membentuk sebuah badan terdiri dari para orang yang berpendidikan,dan ia menjadi ketuannya.Badan ini berfungsi menusyawarahkan dan menetapkan ajaran islam dalam tulisan,dan mengalihkan Syariat islam dalam bentuk undang-undang.Menurut Khawarizmi:'jumlah bagian hukum islam yang disusunnya itu lebi dari 83.000,diantaranya 38.000 yang mengenai urusan agama,dan 45.000 mengenai urusan dunia.
Imam Abu Hanifah mewariskan serentetan ungkapan kebijaksanaan,beberapa diantaranya sebagai berikut:
v  Tidak seorang pun menderita kerugian lebih besar selain mereka yang ilmunya tidak dapat mencegah dia dari menyerahkan diri dari jepitan.
v  Seseorang yang berbicara tentang agama dan tidak berpikir bahwa ia akan dinilai untuk apa yang dikatakannya, sesungguhnya tidak tahu apa artinya agama dan hati nuraninya.
v  Seandainya orang-orang alim bukan sahabat Alloh, maka Tuhan pun tidak mempunyai sahabat di dunia ini.
v  Seorang yang mendapat ilmu pengetahuan untuk kebaikan didunia,ilmu pengetahuannya tidak mengakar di hatinya.
v  Mempelajari pembahasan dengan seseorang yang tidak mempunyai rasa tentang ilmu pengetahuan,akan menjemukan diri dengan tidak ada perlunya.

Sumbangan terbesar Imam Abu Hanifah ialah fiqh atau ilmu hukum islam.Ia adalah ahli ilmu hukum islam yang paling terkemuka ,dimana fiqh Hanafi di ikuti sebagian besar kaum muslimin di dunia,termasuk di Turki,mesir,Afghanistan,dan anak benua Pakistan – India.
                 KREDIBILITAS KEILMUANNYA

Perlu diketahui bahwa tiak ada seorang pun dari kaum muslimin dan para ulama khususnya yang meragukan kredibilitas keilmuan Abu Hanifah.hal ini tecermin dalam pernyataan beliau berikut ini:
·         Abu hanifah berkata:"ketaatan yang paling besar adalah beriman kepada Alloh,dan kedurhakaan yang paling besar adalah kufur kepadaNya,Oleh karena itu,maka orang yang menaati Alloh dengan melkukan ketaatan tebesar dan menghindari kemaksiatan terbesar,niscaya dia akan mendapatkan pengampunan diantara keduanya.
·         AbuHanifah berkata:"Dikatakan kepadanya:"kota ini niscaya akan selalu di penuhi dengan kebaikan, selama Alloh menetapkan didalamnya,"makabeliau menjawab:"perkampungan ini telah kosong, dan kamu telah merobohkannya tanpa seorang pemimpin.Dengan Susah payah dan kerja keras aku mengembalikan kedaulatan dan kehormatannya.
                 TAKUT KEPADA ALLOH
Perlu diketahui bahwa perasaan takut kepada Alloh adalah buah ilmu,karena tidak mungkin perasaan takut kepada Alloh itu muncul tanpa adanya ilmu,dan ilmu yang tidak melahirkan perasaan takut kepada Alloh niscaya berkurang nilai kemanfaatannya.Hal ini dapat dianalogikan kepada pohon dan buah,dimana tidak mungkun ada buah tanpa ada pohon,dan pohon yang tidak berbuah niscaya berkurang nilai kemanfaatannya.Karena penilaian itu sangat erat kaitannya dengan ada dan tidak adanya manfaat yang dilahirkan.Demikian juga kredibilitas keilmuan Abu Hanifah dianggap tidak bernilai atau bermanfaat apabila tidak melahirkan perasaan takut kepada Alloh.Karena nilai dan manfaat ilmu beliau,sehingga dikategorikan sebagai orang yang paling takut kepada Alloh.Riwayat-riwayat berikut ini akan menguatkan pernyataan tersebut:
v  Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa pada suatu hari seorang lelaki berkata kepada Abu Hanifah:"bertaqwalah kepada Alloh."Mendengar ucapan tersebut,maka beliau nampak gemetar,dengan muka dan kepala tertunduk.Kemudian beliau berkata:"Wahai saudaraku,semoga Alloh membalasmu dengan kebaikan,karena setiap waktu manusia itu sangat membutuhkan orang yang mengingatkannya kepada Alloh pada mereka terpesona dengan ilmu yang mereka ucapkan,padahal yang dikehendaki oleh Alloh dari mereka adalah pengamalannya.
v  Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Al-Laits bin Khalid berkata:"Abu Hanifah itu termasuk orang yang banyak mengerjakan shalat malam.Maka aku melihat beliau mengerjakan shalat pada suatu malam,dimana dalam shalat itu beliau membaca seluruh Al-Qur'an.ketika bacaan beliau sampai pada bacaan al-haakumut takatsur,maka beliau terdiam dan mengulanginya berulang kali,dan ketika sudah selesai,maka beliau mengulanginya dari awal.Hal itu beliau lakukan secara terus-menerus sampai subuh.
v  Diriwayatkan dari Zaid Al-Kumait bahwa seorang lelaki telah mendebat Abu Hanifah,seraya berkata:"Wahai pembuat bid'ah,Wahai kafir zindik,"maka beliau berkata:"Semoga Alloh mengampunimu,Alloh lebih mengetahui dariku tentang perbedaan pendapat atas apa yang telah aku katakan,dan Dia{Alloh}Maha Mengetahui bahwa aku tidak akan menentang seseorang yang pendapatnya berbeda ketika aku memberitahukan kepadanya,dan tidak ada yang aku harapkan sekain pengampunanNya,serta aku tidak merasa takut kecuali kepada siksaanNya.Ketika beliau mengatakan siksaan Alloh,maka beliau menangis dan jatuh pingsan.Seorang hamba yang menangis pada saat mengatakan siksaan Alloh,bahkan sampai jatuh pingsan menuujukkan bahwa perasaan takutnya sudah menjadi puncaknya.
v  Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa apabila Abu Hanifah mengerjakan shalat malam,maka beliau menangis sehingga tetangganya mendengar tangisannya,dan mereka merasa terharu.
v  Sebagaimana diriwayatkan oleh Mas'ar bin Kidam bahwa pada pada suatu hari dia bepergian bersama Abu Hanifah,maka tiba-tiba beliau menabrak seorang laki-laki karena beliau tidak melihatnya.Kemudian anak laki-laki itu berkata:"Wahai Syaikh,apakah engkau tidak takut dibalas pada hari kiamat?"Mendengar perkataan anak itu,maka beliau terjatuh dan pingsan,lalu aku membangunkannya,dan ketika beliau sudah sadar dari pingsannya,maka aku bertanya kepadanya:"Wahai Abu Hanifah,apa yang menyentuh hatimu dari perkataan laki-laki ini?"lalu beliau menjawab:"Aku merasa takut bahwa hal itu terjadi"
                       IBADAHNYA   
Jika ilmu bisa membuahkan perasaan takut kepada Alloh,sebagaimana yang dijelaskan dalam firmanNya:
3 $yJ¯RÎ) Óy´øƒs ©!$# ô`ÏB ÍnÏŠ$t6Ïã (#às¯»yJn=ãèø9$# 3{فاطر :28}
"Sesungguhnya yang takut kepada Alloh diantara hamba-hambaNya,hanyalah ulama".{Faatir:28}.
Maka perasaan takut kepada Alloh itu akan membuahkan keinginan untuk memperbanyak ibadah dan khusuk di dalam mengerjakannya.Sebagaimana ini disetir oleh ulama,"barang siapa orang yang merasa takut berjalan dikegelapan malam niscaya dia merasa ingin segera sampai kerumah.bertitik tolak dari keterangan tersebut diatas,maka tidaklah heran dan aneh seandainya Abu Hanifah banyak beribadah.Sebagai bukti yang menunjukkann hal tersebut,maka dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa beliau membaca Al-Qur'an sebanyak 60 kali pada bulan Ramadhan yang ditamatkan secara bergantian,satu kali tamatan pada siang hari dan satu kali tamatan lagi pada malam hari.Hal ini diperkuat oleh suatu riwayat yang cukup masyhur yang menyatakan bahwa beliau menamatkan Al-Qur'an dalam satu rakaat,sehingga beliau shalat subuh dengan wudhu shalat isya',dan beliau bisa menamatkannya sebanyak 100 kali."demikian juga sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Az-Zahid,seraya berkata:"kebiasaan Abu Hanifah adalah tidak tidur pada malam hari ."Dan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hafizd Adz-Dzahabi,"Abu Hanifah terus menerus mengerjakan shalat,bertahajud dan beribadah pada malam hari.
       KEUTAMAAN AKHLAKNYA
Berkenaan dengan akhlak Abu Hanifah Ibnu Dakin berkata;"Abu Hanifah sangat pemalu,sehingga beliau tidak akan berkata kecuali memberikan jawaban,tidak menjerumuskan dirinya dalam hal-hal yang tidak bermanfaatdan menghindarkan diri dari mendengarkan hal-hal yang tidak berguna.
Syarik berkata:"Abu hanifah itu pendiam,banyak berfikir,memiliki pandangan yang tajam dalam masalah ilmu fiqh,lembut dan simpatik dalam memberikan fatwayang berhubungan dengan ilmu,amal perbuatan,pemecahan masalah,banyak memiliki keutamaan,tidak suka berdebat,dan sedikit berbicara.
       MURAH HATI DAN DERMAWAN
Murah hati dan dermawan adalah bagian dari akhlak utama da terpuji.Maka ketika Abu Hanifah disebut-sebut sebagai orang yang memiliki kesempurnaan akhlak,secara otomatis melekat pada diri beliau sifat dermawan dan murah hati,jauh dari sifat bakhil dan terhindar dari sifat tamak.
v  Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Abu Hanifah duduk dalam suatu majlis,dan ketika itu beliau melihat salah seorang diantara mereka yang hadir memakai pakaian yang sudah nusang,Kemudian beliau menyuruhnya duduk,dan menyuruh orang-orang yang hadir dalam majlis itu untuk berdiri,lalu orang itu duduk.ketika orang-orang yang hadir berdiri dan pergi,maka beliau berkata kepadanya,"angkatlah sajadah itu,dan ambillah apa yang ada dibawahnya,serta rubahlah keadaan dan penampilanmu dengannya.kemudian orang itu mengangkat sajadahnya,dan dibawahnya didapati uang sebesar 1000 dirham,lalu dia mengambilnya dan pergi.
v  Fudhail bin 'iyadh berkata:'Abu Hanifah dikenal sebagai orang yang dermawan,sedikit bicara,dan banyak berkoban untuk ilmu danj ahlinya.
v  Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa pada suatu hari Abu Hanifah diberi 1000 pasang sandal,lalu semuanya beliau bagi-bagikan,setelah itu beliau membeli sepasang sandal unutuk dirinya,sementara yang empat pasang lagi beliau simpan.ketika ibrahim bin uyainah ditahan karena hutangnya lebih dari 4000 dirham,maka Abu Hanifah menjual keempat pasang sandal yang disimpannya itu untuk membayar dan melunasi hutang Ibrahim tersebut,sehingga Ibrahim dibebaskan.
    WARA' DAN ZUHUD
Wara' mengandung pengertian menghindari sikap berlebihan dalam sesuatu yang tidak mengandung bahaya karena merasa takut terjatuh melakukan sesuatu yang berbahaya.Wara'atau zuhud ini buah dari perasaan takut kepada Alloh.Sikap zuhud yaitu,meninggalkan kenikmatan duniawi dan mengutamakan urusan akhirat,adalah buah dari keyakinan ilmu.Abu Hanifah adalah orang yang memiliki perasaan takut yang mendalam kepada Alloh dan mempunyai keyakinan yang teguh,sehingga tidak aneh kalau beliau memilki sifat wara' dan zuhud,baik kedua sifat iti beliau katakan sendiri secara langsung atau tidak.
v  Berkenaan dengan kewaraan Abu Hanifah ini,Yazid bin harun berkata:'Aku telah mencatat dan mempelajari ilmu dari 1000 guru,tetapi aku tidak melihat guru yang paling wara' selain Abu Hanifah,dan tidak ada yang paling fasih lidahnya diantara mereka selain beliau.
v  Dalam sebuah riwayat yang dituturkan oleh Abu Hanifah sendiri,beliau berkata:"Seandainya aku tidak merasa takut kepada Alloh dianggap sebagai orang yang mengabaikan ilmu,niscaya aku tidak akan memberikan fatwa kepada siapapun.Hanya saja aku melakukannya,tentu mereka akan merasa senang,sementara aku harus menanggung dosa.
v  Sebagaimana yang diriwayatkan Yazid bin Harun,"Aku tidak pernah melihat seorang lelaki yang lebih wara' dari Abu Hanifah,dimana pada suatu hari aku melihat beliau sedang duduk ditengah teriknya matahari dihadapan pintu sebuah rumah milik seseorang,maka aku berkata kepadanya:"Wahai Abu Hanifah berteduhlah!"lalu beliau menjawab,"Aku memiliki uang beberapa dirham yang dipinjam oleh pemilik rumah ini,tetapi aku tidak ingin berteduh bibawah bayangan fana rumahnya.Selanjutnya Yazid bin Harun berkata:"Maka sifat wara' yang mana yang mampu mengunggulinya.
Sedangkan berkenaan dengan kezuhudan Abu Hanifah,bahwa beliau rela memberikan beribu-ribu dirham untuk membayar utang orang lain dan mengeluarkan biaya untukkepentingan ilmu dan ahlinya.Perbuatannya ini merupakan bukti yang menunjukkan kezuhudan Abu Hanifah terhadap dunia.Oleh karena itu,maka bagaimana beliau tidak disebut zahid[orang zuhud]terhadap dunia,sementara beliau mengerjakan shalat subuh dengan wudhu shalat isya',dan beliau ditawari jabatan yang tinggi dan terhormat,seperti jabata kepala pengadilan,dan jabatan kenegaraan tinggi lainnya dalam  pemerintahan Abasiyah pada masa Al-Mansyur,tetapi beliau menolaknya.Sebagai akibatnya beliau harus menghadapi penyiksaan dengan cara dicambuk sapai meninggal,tetapi beliau tetap tidak mau menerimanya,oleh karena itu wahai hamba Alloh,kezuhudan yang mana yang mampu mengungguli kezuhudan semacam ini???!.   


Akhlak beliau

Muhammad bin Sa'ad Al-'Aufii berkata:"Saya mendengar Yahya bin Ma'in berkata:"Abu Hanifah adalah orang yang tsiqoh,tidak berbicara suatu perkataan kecuali dia menghafalnya,dan tidak berbicara atas apa-apa yang tidak di hafalnya.
Shalih bin Muhammad berkata:"Abu Hanifah adalah tsiqoh dalam hadits,Ahmad bin Muhammad bin Al-Qosim bin Mahkruz meriwayatkan dari Ibnu Ma'in:'Abu hanifah,tidak apa-apa[baik].Dan Marroh  berkata:"Dia menurut kami adalah jujur,dan tidak dituduh sebagai pendusta.
Dan dari Asad bin Amru bahwa Abu Hanifah Rahimahulloh shalat isya' dan Subuh sekali wudhu selama empat puluh tahun.Basyar bin Walid meriwayatkan dari Qodhi Abi Yusuf berkata:"ketika saya berjalan bersama Abu Hanifah, saya mendengar seseorang berkata kepada yang lain:"Abu Hanifah tidak tidur pada malam hari.Maka Abu Hanifah berkata:'Demi Alloh tidaklah dia berkata tentangku dengan apa-apa yang tidak Aku kerjakan.Padahal Abu Hanifah menghidupkan malamnya untuk shalat dengan tunduk dan berdoa.
Dan diriwayatkan dari dua jalur: bahwa Abu Hanifah menghatamkan Al-Qur'an pada satu rakaat.
Abdur Rahman bin Muhammad bin Al-Mughiroh berkata:"Saya melihat Abu Hanifah pada usia lanjut berfatwa kepada manusia di masjid kufah,diatas kepalanya memakai peci hitam panjang.
         Dan dari Ibnul Mubarok berkata:"Saya tidak pernah melihat orang yang lebih tenang dalam majlisnya,dan tidaklah lebih baik perhatiannya dan kesopanannya dari Abu Hanifah.
Jabaroh bin Al-Mughollis meriwayatkan dari Qoid bin Ar-Robi'berkata:"Abu Hanifah adalah orang yang Waro',Bertaqwa lebih utama dari ikhwan-ikhwannya.
Syarik berkata:"Abu Hanifah orang yang pendiam dan cerdas.
          Abu Ashim An-Nabil berkata:"Abu Hanifah dijuluki [Al-Watd}yaitu pasak karena banyak shalatnya.
Ibnu Ishaq As-Samarqindi meriwayatkan dari Al-Qodhi Abi Yusuf ,ia berkata:"Abu Hanifah menghatamkan setiap malamnya dalam satu rakaat.
Yahya bin Abdul Hamid Al-Himmani dari ayahnya bahwa ia beteman dengan Abu Hanifah selama enam bulan,Dia berkata:'Saya tidak pernah melihatnya Shalat subuh kecuali dengan wudhu pada waktu ISya',dan ia menyempurnakan Shalatnya setiap malamnya sampai sahur.
           Kesibukan terutama Imam Abu Hanifah adalah berdagang terutama kain dan bahan pakaian.Usaha ini berkembang maju, sebagian besar berkat kejujuran yang sungguh-sungguh dalam usahanya.Ia sangat dipercayai oleh semua orang.Bahkan yang bukan muslim pun percaya mempertaruhkan hartanya ditangan beliau.Ia tidak yakin pada laba yang berlebihan.Ia tidak pernah berkenan mendapatkan uang dengan cara yang tidak sah dan disangsikan.
Pada suatu kali,Ia mengirim beberapa potong kain kepada orang yang bernama Hafs bin Abdur Rahman.Ia berpesan bahwa beberapa dari potongan itu ada yang rusak,dan langganan harus diberi tahu tentang hal ini.Hafs lupa melakukan hal itu,dan menjual semua potongan tersebut.Hal ini sangat menggusarkan hati sang Imam.Untuk memperbaiki kesilapan itu,Ia memberikan uang sebesar 30.000 dirham sebagai sumbangan perikemanusiaan.Pada suatu ketika,seorang wanita mengantarkan kepadanya sepotong Jaz{tenunan yang mahal}untuk dijual.Wanita itu menghargai barang tersebut 100 dirham.Dan perempuan itu menjadi sangat terkejut dan terkesan atas kejujurannya,ketika Imam Abu Hanifah membayarkan kepadanya 500 dirham sebagai harga penjualan kain itu.
Harga barang dagangan dikedainya merupakan harga pasti.Pada suatu ketika,beberapa orang muridnya dengan tidak disadari menjual barang tertentu dengan harga yang agak mahal kepada langganan dari Madinah.Waktu ia mendengarkan hal ini,ia sangat marah.Ia mengatakan bahwa mereka telah menipu langganan itu.Sementara itu langganan yang penduduk Madinah tadi,telah meninggalkan Kufah.Menurut cerita,Imam Abu Hanifah sendiri melakukan perjalanan ke Madinah untuk membayarkan kelebihan uang itu kepada langganan tersebut.
Abu Hanifah dikenal sebagai orang yang baik hati.Ini diungkapkan dalam kesaksian Syafiq Balkhi,orang sufi terkenal.Pada suatu kali,ia menemani Imam Abu Hanifah,ketika mereka melihat seseorang yang tiba tersebut menyimpang kearah lain.Orang tadi berhenti,ia tampaknya bingung.Ketika ditanya,ia menerangkan bahwa,ia tidak dapat menghadapi muka Imam,karena ia berhutang kepada beliau 10.000 dirham.Ia belum dapat membayar utang tersebut.Karena sangat terharu,Imam berkata kepada orang yang berutang:"tak usahlah bersusah hati memikirkan hal itu.Tak cukup sampai disitu,ia malah minta maaf,karena telah menyebabkan orang itu bersusah hati.Begitulah perikemanusiaan Abu hanifah yang sulit kita dapatkan dalam sejarah dunia.
Imam Abu Hanifah dikenal khalayak sebagai orang yang mencintai dan menghargai dirinya.Hal ini sangat menimbulkan perasaan jengkel dan amarah para kaki tangan pemerintahan Umayyah.Mereka lalu tidak segan-segan mengupah jagoan untuk mengganggu dan mencelakakannya.
Pada suatu kali,seorang upahan menerobos kedalam sebuah pertemuan yang dihadiri Imam,dan mulai mencaci dan menghina dia.Murid-muridnya ingin mengusir orag tersebut dengan kekerasan,tetapi Imam mencagahnya.Waktu ia akan pulang,bangsat itu mengikutinya dan terus-menerus menghinanya Abu Hanifah sampai ketangga pintu rumahnya.Imam berhenti didepan gerbang,dan berkata:"Saudara,saya akan masuk ke rumah saya,Engkau tidak masuk kedalam.karena itu hinalah saya sepuas hatimu,sebelum saya melangkah masuk.
Pada peristiwa lain,Imam Abu Hanifah sangat muak pada seseorang tetangganya yang pemabuk.orang ini sering berteriak-teriak sepanjang malam dalam mabuknya.jiran-jirannya sudah bosan dengan kelakuan pemabuk itu dan mereka sangat merasa terganggu.pda suatu hari polisi menangkapnya dan memasukkannya kedalam penjara.Di malam hari ketika Imam pulang,Ia bertanya menyelidiki,mengapa suara pemabuk tidak terdengar.ketika dikabarkan bahwa orang tersebut sudah dipenjarakan,Imam segera menjumpai Gubernur.beliau ini sangat heran atas kunjungan Imam yang tak diduga-duga itu.Imam menceritakan kepada beliau seluruh soal,dan meminta pembebasan pemabuk itu dengan jaminannya.Setelah orang tersebut itu bebas,Imam berkata kepadanya:"Saudara,kami tak ingin kehilangan engkau,dengan cara apapun,"Si pemabuk merasa sangat terpukul,karena sifat Imam yang seperti Malaikat itu,sehingga ia menjauhkan diri dari arak untuk selama-lamanya.Ia kemudian menjadi salah satu di antara murid Imam Abu Hanifah yang terkenal.
Para pejabat pemerintahan Umayyah dan Abbasiyah yang penuh kekuasaan mencoba mengambil hatinya,tetapi ia selalu menjauhi mereka.Ia menghindari dengan waspada hubungan dengan pemerintahan yang korup dan bersimaharajalela.
Mansur,Khalifah Abbasiyah,pada suatu kali menganugerahi dia sejumlah besar uang sebagai hadiah.Ia menolaknya,sambil berkata bahwa adalah bertentangan dengan batinnya untuk ikut menerima uang hak Baitul Mal yang merupakan milik umum.Uang itu katanga,harus diberikan kepada yang memerlukannya.
Mansur kemudian menawari dia kedudukan yang tinggi sebagai Qodhi Agung kerajaan yang luas itu.Ia menjawab serta merta:"Seandainya suatu pengaduan diajukan terhadap Tuhanku di pengadilanku dan Tuhanku mengharapkan  aku memenangkan Anda,atau aku akan dilemparkan kedalam sungai,aku pasti memilih dibenamkan kedalam sungai dari pada disuap dalam peradilan."Jawaban Imam Abu Hanifah yang singkat Khalifah diam seterusnya.
Imam Abu Hanifah memiliki mutu yang luar biasa pada otak dan perasaan.Ia tidak dapat disuap atau ditundukkan oleh kekuatan yang memerintah.ibnu Hubaira,gubernur Umayyah di Kufah,pada suatu kali meminta dia supaya berkunjung sesekali.Untuk itu Ia akan sangat menghargainya,karena ia memebenci penguasa yang korup dan curang itu,ia menjawab dengan tegas:'Mengapa saya harus menjumpai tuhan?Seandainya Tuan menyukai saya,saya akan bersekutu dengan kejahatan Tuan.Seandainya Tuan menindas saya,Tuan akan menambahkan penghinaan terhadap saya.Saya tidak menginginkan suatu kedudukan atau kekayaan.Saya merasa puas dengan yang telah dikaruniakan Alloh pada saya.
Ada suatu perselisihan antara Khalifah Abbasiyah dengan istrinya,Hurra Khatun.Kaum Khatun ingin membawa persoalan ini kehadapan Imam Abu Hanifah.Imam dipanggil kehadapan Khalifah,dan istrinya juga duduk dibelakang tirai.Khalifah bertanya pada Imam :"berapa orang istri diizinkan dalam satu waktu oleh agama Islam?"Imam menjawab:"Empat,"Mansur berseru pada istrinya,"kau dengar apa yang dikatakan Imam?Imam segera berkata:'Tetapi hal itu tunduk pada suatu syarat keadaan.Seorang laki-laki diberi kuasa untuk menikahi lebih dari seorang istri,jika ia sanggup memeberikan keadilan yang sama bagisemua istrinya."Bagian terakhir ucpan Imam ini bertentangan dengan keinginan Khalifah.Waktu Imam sampai dirumah malam harinya,ia menemukan seseorang yang menanti dia dengan satu kantong uang dan sepucuk surat terima kasih dari istri Khalifah.Imam mengembalikan uang itu dengan pesan,bahwa soal tadi siang itu adalah kewajibannya,yaitu berbicara sebenarnya tanpa ketakutan atau kesenangan.

Wafat beliau
Beliau wafat disebabkan penyiksaan yang dideritanya akibat menolak jabatan hakim yang ditawarkan kepadanya,karena permintaan psra penguasa di wilayah tempat beliau tinggal pada masa Abu Ja'far Al-Manshur,sehingga manshur memasukkannya ke dalam penjara dan menyiksanya dengan cambuk.Setiap harinya beliau dicambuk sebanyak sepuluh kalicambukan.beliau memohon kepada Alloh agar diringankan siksaan tersebut darinya,dan Alloh mengabulkan ,sehingga beliau wafat setelah sepuluh hari menjalani hukuman tersebut.beliau wafat pada tahun 150 H.Dengan demikian maka umur Abu Hanifah yang 70 tahun dihabiskan untuk mencari ilmu dan beribadah,dimana beliau bersikap zuhud terhadap dunia dan lebih mencintai akhirat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar